BARISAN SAKIT HATI
Masih adanya sebutan barisan sakit hati, calon gagal mendapat rekomendasi, dan sebutan lain, perlu kami uraikan dalam tulisan singkat ini. Selama ini ada orang-orang yang diduga sebagai sponsor gerakan pemenangan KOTAK KOSONG.
Apakah benar, nama-nama yang sempat muncul ke permukaan sebagai calon bupati/cawabup yang membiayai gerakan KOTAK KOSONG?
Yang pertama, kami tegaskan bahwa sepeserpun kami (TAREKAT KOKO) tak menerima sumbangan dari siapapun. Kami bergerak ke desa-desa dengan modal bensin sendiri. Kami tak membawa atribut, baliho, kaos, stiker, atau lainnya. Kami hanya membawa cerita pilkada, dan tak pernah ada tuntutan untuk saweran jika mencoblos KOTAK KOSONG. "Nek calon kae ana duite ya tak tampani, ning nyoblose sak geleme nyong", begitulah cerita kebanyakan wong cilik yang kami temui.
Kedua, banyak partisipan dan relawan KOTAK KOSONG yang dengan sukarela mencetak kaos, baliho, stiker, bahkan foto kopi pamfet penjelasan KOTAK KOSONG. Mereka bergerak dengan cara dan kemampuan masing-masing.
Ketiga, Parpol yang tidak tergabung ke koalisi besar juga tak menginstruksikan kadernya untuk memilih KOTAK KOSONG. Bagi mereka, perjuangan hanya sampai tahap penetapan calon dan habis itu selesai. Jika ada kader yang bergerak di kotak kosong adalah inisiatif sendiri, bukan atas perintah partainya.
Begitu juga dengan nama-nama yang sempat muncul sebagai cabup/cawabup. Pertarungan mereka hanya sampai pada proses mendapatkan rekomendasi. Ketika rekomendasi parpol tak didapatkan, ya sudah, selesai. Namun, mereka juga diperbolehkan untuk tergabung atau membantu relawan pemenangan KOTAK KOSONG.
Tulisan ini perlu kami publish, supaya masyarakat tau bahwa, menjadi relawan KOTAK KOSONG adalah pilihan mandiri, dengan resiko ditanggung sendiri. Namun dapat dilaksanakan secara bersama-sama dalam wadah relawan. Kemenangan KOTAK KOSONG tidak boleh dikalim oleh siapapun, apalagi oleh orang-orang yang gagal mendapat rekomendasi parpol. Jika kepentingan mereka adalah membangun Wonosobo sesuai gagasan mereka, tentu seluruh sumberdaya akan dikeluarkan untuk kemenangan KOTAK KOSONG, lalu gagasan mereka akan disalurkan lewat PLT.
Klaim adanya support dari barisan sakit hati hanya akan menguntungkan mereka yang sebenarnya juga hanya menginginkan kekuasaan namun gagal dan tak terkait dengan relawan KOTAK KOSONG, hususnya TAREKAT KOKO.
Mari berpikir jernih, bertindak mandiri dan bersama memenangkan KOTAK KOSONG.
_fs
(TAREKAT KOKO)BARISAN SAKIT HATI
Masih adanya sebutan barisan sakit hati, calon gagal mendapat rekomendasi, dan sebutan lain, perlu kami uraikan dalam tulisan singkat ini. Selama ini ada orang-orang yang diduga sebagai sponsor gerakan pemenangan KOTAK KOSONG.
Apakah benar, nama-nama yang sempat muncul ke permukaan sebagai calon bupati/cawabup yang membiayai gerakan KOTAK KOSONG?
Yang pertama, kami tegaskan bahwa sepeserpun kami (TAREKAT KOKO) tak menerima sumbangan dari siapapun. Kami bergerak ke desa-desa dengan modal bensin sendiri. Kami tak membawa atribut, baliho, kaos, stiker, atau lainnya. Kami hanya membawa cerita pilkada, dan tak pernah ada tuntutan untuk saweran jika mencoblos KOTAK KOSONG. "Nek calon kae ana duite ya tak tampani, ning nyoblose sak geleme nyong", begitulah cerita kebanyakan wong cilik yang kami temui.
Kedua, banyak partisipan dan relawan KOTAK KOSONG yang dengan sukarela mencetak kaos, baliho, stiker, bahkan foto kopi pamfet penjelasan KOTAK KOSONG. Mereka bergerak dengan cara dan kemampuan masing-masing.
Ketiga, Parpol yang tidak tergabung ke koalisi besar juga tak menginstruksikan kadernya untuk memilih KOTAK KOSONG. Bagi mereka, perjuangan hanya sampai tahap penetapan calon dan habis itu selesai. Jika ada kader yang bergerak di kotak kosong adalah inisiatif sendiri, bukan atas perintah partainya.
Begitu juga dengan nama-nama yang sempat muncul sebagai cabup/cawabup. Pertarungan mereka hanya sampai pada proses mendapatkan rekomendasi. Ketika rekomendasi parpol tak didapatkan, ya sudah, selesai. Namun, mereka juga diperbolehkan untuk tergabung atau membantu relawan pemenangan KOTAK KOSONG.
Tulisan ini perlu kami publish, supaya masyarakat tau bahwa, menjadi relawan KOTAK KOSONG adalah pilihan mandiri, dengan resiko ditanggung sendiri. Namun dapat dilaksanakan secara bersama-sama dalam wadah relawan. Kemenangan KOTAK KOSONG tidak boleh dikalim oleh siapapun, apalagi oleh orang-orang yang gagal mendapat rekomendasi parpol. Jika kepentingan mereka adalah membangun Wonosobo sesuai gagasan mereka, tentu seluruh sumberdaya akan dikeluarkan untuk kemenangan KOTAK KOSONG, lalu gagasan mereka akan disalurkan lewat PLT.
Klaim adanya support dari barisan sakit hati hanya akan menguntungkan mereka yang sebenarnya juga hanya menginginkan kekuasaan namun gagal dan tak terkait dengan relawan KOTAK KOSONG, hususnya TAREKAT KOKO.
Mari berpikir jernih, bertindak mandiri dan bersama memenangkan KOTAK KOSONG.
_fs
(TAREKAT KOKO) PENULIS KANG FARHAN RELAWAN GARUNG WONOSOBO
9 DESEMBER 2020 PILKADA WONOSOBO JANGAN GOLPUT COBLOS DAN MENANGKAN KOTAK KOSONG
MARI BERGABUNG BERSAMA RELAWAN DENGAN CARA KLIK https://forms.gle/oqhvmMm5R2P1yDyc6 ATAU KUNJUNGI GRUP FACEBOOK https://www.facebook.com/groups/1665762220268679 BAGIKAN INFORMASI INI KEPADA MASYARAKAT WONOSOBO, BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL SEPERTI FACEBOOK, MAUPUN WA (WHATSAPP), TERIMAKASIH
0 komentar:
Posting Komentar