1. Timses catung melaporkan anggaran kampanye 900 juta di KPU Wonosobo(itu yang dilaporkan), ini menjadi modal kampanye untuk bergerak, sedangkan kolom kosong tidak ada anggaran kampanyenya.
2. Tidak ada yang mubazir, kolom kosong ada karena berlandaskan peraturan demokrasi dinegeri ini. Anggaran pemilukada berasal dari APBN dan APBD, panitia pemilukada bukanlah orang luar kabupaten wonosobo, mulai KPU PANWASLU bahkan PPK, PPS, KPPS semua berasal dari masyarakat wonosobo yang hidupnya mendapat rejeki dari pemilukada ini.
3. Bupati bertanggung jawab dibuktikan dengan PROGRAM KERJA yang disampaikan waktu pemilukada, namun sampai saat ini tidak ada PROGRAM KERJA calon tunggal yang dipublis dimasyarakat.
4. CHECK BALANCE akan optimal, jika calon tunggal kalah maka mereka akan kembali menjadi ketua dan wakil DPRD. bupati yang dipilih Mendagri akan sedikit diintervensi oleh partai politik. Butuh waktu partai politik untuk mengintervensi bupati dari Mendagri. Disini DPRD akan bertindak lebih untuk mengawasi bupati tersebut. Bupati yang merasa terancam juga akan mengawasi DPRD. Disini maka rakyat yang akan paling diuntungkan, karena bagaimanapun ketika DPRD dan BUPATI saling mencoba mengintervensi maka ANGGARAN DAERAH tidak sembarang akan dimainkan.
9 DESEMBER 2020 PILKADA WONOSOBO JANGAN GOLPUT COBLOS DAN MENANGKAN KOTAK KOSONG
MARI BERGABUNG BERSAMA RELAWAN DENGAN CARA KLIK https://forms.gle/oqhvmMm5R2P1yDyc6 ATAU KUNJUNGI GRUP FACEBOOK https://www.facebook.com/groups/1665762220268679 BAGIKAN INFORMASI INI KEPADA MASYARAKAT WONOSOBO, BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL SEPERTI FACEBOOK, MAUPUN WA (WHATSAPP), TERIMAKASIH
0 komentar:
Posting Komentar