Dalam masa kampanye yang dibutuhkan masyarakat desa adalah penjelasan visi misi dan program kerja selama lima tahun. Ketiganya (visi, misi dan program kerja) disampaikan pada waktu sosialisasi kepada masyarakat desa, BUKAN BALIHO WAJAHNYA.
.
Dalam pemilukada ada fungsi debat antar calon untuk menguji visi misi dan program kerjanya, masyarakat desa mendapatkan manfaat dari perdebatan tersbut yang menghasilkan visi misi program kerja yang dibutuhkan kabupaten. Namun dengan adanya pemilukada yang hanya diikuti calon tunggal, akan mengakibatkan visi misi dan program kerja tidak bisa di uji kualitasnya.
.
Lima tahun bukanlah waktu yang singkat, jikalau calon tidak menjelaskan program kerjanya waktu kampanye bagaimana rakyat akan mengawasinya? Sedangkan Dprd juga bagian dari mayoritas partai pendukungnya. Bukankah visi misi dan program kerja ini yang digunakan masyarakat desa sebagai bekal selama lima tahun untuk mengawasi dan menuntut kepada sang bupatinya?
.
Jika untuk mendapatkan informasi program kerjanya perlu sowan dulu kepadanya, bukankah lebih efektif jika program kerjanya dijelaskan dibagikan informasinya melalui Grup ini misalnya? Sehingga akan semakin banyak masyarakat desa yang akan mengetahuinya.
.
Apa gunanya berkampanye jika program kerja disembunyikan diketiaknya? Masyarakat akhirnya akan menjadi korbannya dengan disinformasi tersebut.
9 DESEMBER 2020 PILKADA WONOSOBO JANGAN GOLPUT COBLOS DAN MENANGKAN KOTAK KOSONG
MARI BERGABUNG BERSAMA RELAWAN DENGAN CARA KLIK https://forms.gle/oqhvmMm5R2P1yDyc6 ATAU KUNJUNGI GRUP FACEBOOK https://www.facebook.com/groups/1665762220268679 BAGIKAN INFORMASI INI KEPADA MASYARAKAT WONOSOBO, BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL SEPERTI FACEBOOK, MAUPUN WA (WHATSAPP), TERIMAKASIH
0 komentar:
Posting Komentar